Jumat, 25 September 2015

Compentence, Capability, and Technology


Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. 

Kapabilitas mempunyai arti yang sama dengan Kompetensi. Namun pemaknaan Kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. 

“Kebiasaan” untuk “Kapabilitas” dan “Kemampuan” untuk “Kompetensi”

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang - barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.


Saat menginjak Sekolah Menengah Pertama, saya sudah menyukai olahraga khususnya sepakbola. Dikarenakan, setiap hari saya sering mengamati pertandingan demi pertandingan sampai berita-berita bola dari semua Liga. Khususnya, Liga Spanyol, Inggris dan Italia. Kemudian, saya selalu melihat strategi dan formasi apakah yang dipakai oleh setiap pelatih dalam menghadapi tim lawan dan selalu membaca setiap komentar-komentar beberapa pengamat agar saya mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam dunia sepakbola. Seiring berjalannya waktu, saya tertarik untuk menggeluti dunia sepakbola. Dari situlah, saya memutuskan untuk ikut ekstrakurikuler futsal. Sekedar informasi saja, saya tidak hanya menyukai olahraga dalam bidang sepakbola, melainkan bulutangkis, tenis meja, berenang, futsal, sepakbola, kasti, voli, bahkan atletik. Ketika umur saya menginjak 14 tahun. Saya mencoba untuk mengikuti pelatihan bulutangkis yang diadakan oleh PBSI di gor dekat rumah saya dan banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan di tempat pelatihan tersebut. Mulai dari pemanasan memutari lapangan 10 kali, mempunyai banyak teman, sampai - sampai sempat terkena hantaman smash shuttlecock oleh teman saya sendiri. Dari semua olahraga yang saya geluti, saya menjatuhkan pilihan pada futsalKenapa saya memilih futsal? Dikarenakan fasilitas terbatas yang dimiliki sekolah saya pada saat itu dan lebih baik untuk bergabung daripada tidak sama sekali. Menginjak Sekolah Menengah Atas sampai Kuliah saya masih berlatih futsal dengan teman-teman. Walaupun bermain futsal itu sangat melelahkan, tetapi sangat penting untuk kesehatan semua orang, Supaya badan selalu sehat dan bugar. Karena tidak menutup kemungkinan karena sekarang kesehatan itu mahal dan tidak dapat dibeli oleh apapun. 


"A healthy outside starts from the inside." ~Robert Urich

Sampai saat inipun saya masih mengikuti perkembangan berita-berita sepakbola melalui media sosial. Karena, teknologi sekarang sudah sangat canggih dan mudah untuk digunakan. Diluar sepakbola saya juga gemar untuk bermain tenis meja atau yang biasa dikenal dengan olahraga pingpong. Sewaktu saya bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA), saya pernah berhasil memenangkan lomba kejuaraan Tenis Meja di sekolah dan mendapatkan medali emas di tingkat komplek perumahan saya. Kemudian, setiap minggu saya gemar untuk ikut dalam aktifitas car free day yang biasa bertempat di sepanjang Jl.Sudirman - Monas. Mulai dari pagi buta sampai menginjak jam 8, saya lari pagi untuk membakar setiap kalori dan racun yang ada didalam tubuh agar tubuh sehat. Mulai dari situ, saya menyimpukan bahwa kemampuan / potensi saya ada pada dunia olahraga (Intelligence of Physical). Tidak hanya teori pada olahraga yang saya kuasai, tetapi praktek dalam dunia olahraga saya juga kuasai. Karena saya termasuk tipekal orang yang melakukan aktifitas sedikit, tetapi mengeluarkan keringat. Lewat dari kelebihan inilah, saya memanfaatkannya untuk berolahraga. Jadi, setiap kemampuan dan skill yang saya kuasai dibidang olahraga bisa saya salurkan kepada semua orang yang tertarik pada bidang tersebut.

Setelah sudah melewati tahun ketiga saya mengenyam pendidikian di Universitas Bina Nusantara. Saya mendapatkan banyak pelajaran yang didapat. Dari hal yang kecil sampai besar sekalipun. Dan pada saat tahun pertamalah, saya sudah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan. Segala potensi dan skill saya diasah di organisasi itu. Karena bekerja berkelompok sangat sulit dibandingkan bekerja secara individual. Kita harus dapat mendengar setiap masukkan / pendapatan orang lain dan belajar untuk tidak egois dalam hal berpikir maupun bertindak. Banyak yang saya pelajari ketika saya memutuskan untuk masuk dalam kegiatan keorganisasian ini. Mulai dari public speaking, leadership, bertanggung jawab, bekerja keras, dan masih banyak lagi. Karena ketika kita masuk dalam dunia pekerjaan, kita tidak akan berkerja sendiri melainkan akan bekerja bersama-sama orang lain (Teamwork). Semenjak saya berkuliah di Binus, banyak potensi yang ada pada dalam diri saya yang bisa diolah dan dikembangkan. Ambil contoh, Dulu sebelum saya berkuliah di Binus. Saya sangat tidak suka mata pelajaran yang ada hitungannya. Pelajaran Matematika, Fisika bahkan Ekonomi sekalipun. Tetapi pada saat saya sudah berkuliah di Binus, saya mulai suka mata kuliah yang bersifat hitung-hitungan. Seperti pelajaran pajak, akuntansi, dan sebagainya. Karena saya percaya segala sesuatu ketika disukai akan menghasilkan hasil yang memuaskan kelak. Akhir kata, semoga dengan mempelajari pelajaran Knowledge Management ini, saya dapat mengetahui setiap potensi-potensi yang ada didalam diri saya dan dapat dikembangan serta mengaturnya kearah yang lebih baik lagi.
Terimakasih.



=====================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar